Minggu, 20 Februari 2011

PWNU: Gus Dur Sudah Meninggal pun Bikin Heboh

Fenomena yang terjadi di makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ternyata membuat heboh. Bahkan terdapat ungkapan, meski sudah meninggalpun, mantan Ketua Pengurus Besar Nahdhotul Ulama (PBNU) itu juga membuat heboh. Hal itu dilontarkan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdhotul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Muttawakkil Alallah, di Surabaya, Sabtu (19/2).

Menurut Kiai Muttawakil, fenomena jasad Gus Dur masih utuh serta kain kafan masih terlihat putih, sangat beralasan. Sebab, Gus Dur memiliki keistimewaan.


Musyafak Rouf: Perlu Judicial Review oleh MA

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) dan Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Kota Surabaya menilai rencana pencabutan rekomendasi pemakzulan terhadap walikota Surabaya dengan landasan surat edaran Gubernur Jatim No. 131/2059/011/2011 terkesan aneh. Pasalnya Gubernur Jawa Timur bukan merupakan lembaga yudikatif yang bisa menganulir dan memutuskan benar atau tidaknya hasil keputusan DPRD Surabaya.


Tanggul Penahan Lumpur Lapindo Longsor Lagi

Tanggul penahan lumpur panas Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo, Sabtu (19/2) kembali longsor. Longsor kali ini terjadi titik 22, tepatnya di depan RM Porong atau hanya berjarak sekitar 5 meter dari titik longsor sebelumnya.


Ribuan Warga Gelar Istigosah Untuk Kerukunan Umat

Sekitar dua ribu warga Surabaya melakukan doa dan istoghosah di halaman Yayasan Ta'miriyah,  jl Indrapura Surabaya, Sabtu (19/02) pagi.


Sabtu, 19 Februari 2011

Gubenur Jatim: Cabut Hak Angket Pemakzulan Risma!

Bola panas pemakzulan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali digulirkan. Kondisi itu tak lepas dari turunnya surat dari Gubernur Jawa Timur,  Soekarwo tentang pelarangan pada anggota DPRD Kota Surabaya untuk mengunakan hak angket.

Surat edaran (SE) nomor 131/2059/011/2011 tentang pengunaan hak angket DPRD Surabaya telah diserahkan dari Mendagri ke dewan. Dalam SE itu menunjukan adanya pelarangan hak angket DPRD Surabaya yang berujung pada pemakzulan.

SE gubernur Jatim sendiri muncul setelah surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tanggal 9 Februari 2011 nomor 171.35/569/OTDA turun. Dengan adanya SE itu, maka gubernur yang juga kepanjangan tangan dari Mendagri melarang keras DPRD Surabaya mengunakan hak angket untuk pemakzulan.

“Saya memiliki kewajiban untuk melapor ke Mendagri. DPRD itu kan tetap ada di bawah Mendagri. Jadi berbeda jauh dengan DPR RI,” tegas Soekarwo, di gedung negara Grahadi Surabaya, Jumat (18/2).

Seperti diketahui, DPRD Surabaya akan menjadwalkan Rapat Paripurna menindaklanjuti rekomendasi pemakzulan Walikota Surabaya oleh Pansus Hak Angket Perwali Reklame pada Selasa (22/02) setelah selesainya Rapat Paripurna pengesahan APBD Surabaya 2011.  (qt/ara)

Nunggak Ratusan Juta, Suramadu Gelap Gulita

Ali Bastomi manajer PLN UPJ Kenjeran Surabaya mengatakan Jembatan Surabaya Madura (Suramadu) malam ini bakal gelap gulita, karena Balai Besar Pelaksanaan Jalan Wilayah V menunggak listrik selama empat bulan mencapai Rp.650 juta dan baru dibayar Rp.108 juta.

"Sehingga malam ini harus diputus sambungan listriknya," ujar Ali Bustomi saat dihubungi, Jumat (18/02) malam.

Sementara itu, keputusan ini mengejutkan Kepala Jasa Marga Surabaya Gempol dan Suramadu, Agus Purnomo. Agus mengatakan belum mengetahui bila ada tunggakan. Namun pembayaran listrik bukan kewenangan jasa marga, meski Jasa Marga sebagai pihak pengelola.

"Jasa Marga hanya urusan operasioan lalin dan pungutan tiket diluar pembayaran listrik," Ungkap Agus Purnomo.

Diakuinya bila diputus pelayanan pada pengguna jembatan terpanjang di Indonesia ini akan terganggu. Agus akan mempertanyakan pemutusan ini dan kejadian ini akan dilaporkan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Wilayah V.

"Instansi inilah yang dianggap masih memiliki kewenangan pada proyek Suramadu diantaranya urusan listrik," Kata Agus Purnomo.(qt/ara)

Makam Gus Dur Jadi Andalan Obyek Wisata Jatim

Gubernur Jawa Timur, H. Soekarwo mengatakan makam mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid di lingkungan Pondok Pesantran (Ponpes) Tebu Ireng Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menjadi salah satu andalan tujuan wisata di Jatim.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini, menyusul kunjungan wisatawan mancanegara yang terus meningkat, maka pemerintah propinsi Jatim melakukan pembenahan infrastruktur di Jatim.

"Paling tidak 250 ribu wisatawan mancanegara akan terus berdatangan ke provinsi ini," kata Soekarwo usai acara pelantikan Badan Wisata Provinsi Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya Jum'at (18/02).

Sejumlah wisatawan manca negara dipastikan akan tertarik datang ke Jatim. Antara lain dari Malaysia, Singapura, Hongkong, China dan Jepang.

"Tujuan wisata di Jatim itu bisa kita pilah. Diantaranya, obyek alam dan budaya. Yakni, Gunung Bromo, Kawah Ijen, Pantai Plengkung di Banyuwangi dan Tanggul Lumpur di Porong Sidoarjo. Dan, untuk obyek wisata budaya dan religi yakni Makam Wali Songo (Sembilan) dan Makam Gus Dur," urai Soekarwo. (qt/ara)

Polda Jatim Tidak Gegabah Tangani Kasus YAPI

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur sangat berhati-hati dalam menanganani kasus penyerangan Pondok Pesantren Ma’hadul Islam di Pasuruan, Jawa Timur, supaya kepolisian memiliki sandaran hukum yang kuat.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol. Badrodin Haiti mengatakan, proses hukum tetap harus memegang landasan hukum dan temuan bukti dilapangan.

“Permintaan pihak Aswaja (Ahlu Sunnah Wal Jamaah) agar aparat juga menahan massa dari Yapi belum bisa kami penuhi. Karena seluruh proses hukum yang berjalan dilakukan berdasarkan temuan bukti lapangan bukan desakan dari siapapun. Dari sana akan diputuskan seadil-adilnya, agar tidak menjadi polemik baru,” ujar Kapolda di Surabaya, Jum'at (18/2).

Kapolda Jatim juga menolak permintaan penangguhan penahanan para santri aswaja yang dijadikan tersangka oleh polisi.

“Berkas mereka (para tersangka) sudah diserahkan oleh Polres Pasuruan kepada Kejari Pasuruan. Jadi percuma memintanya ke kami. Proses pemerikasaan tetap berjalan, jadi jumlahnya (tersangka) bisa terus bertambah, baik dari Aswaja ataupun Yapi,” ungkap Irjen Pol. Badrodin Haiti.

Seperti diketahui, ke-enam tersangka dari massa Aswaja antara lain adalah HZ (24), H (25), I (25), UH (20), AM (23) dan S (22).(qt/ara)

Palsukan Dokumen, Seorang Mantan Guru Ditangkap

Juned Muktar warga Jalan Raya Pakal Surabaya terpaksa mendekam di sel Mapolrestabes Surabaya karena memalsukan dokumen-dokumen penting seperti KTP, Ijasah dan lainnya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Coki Manurung mengatakan, dalam memalsukan dokumen, pelaku menggunakan stempel pemerintah daerah kabupaten sekota se-Indonesia. Sebagian besar pemalsuan surat atau dokumen digunakan untuk kelengkapan persyaratan pengajuan permohonan pasport di kantor imigrasi.

"Tersangka ini setiap kali membuat bisa mendapat imbalan 150 sampai 300 ribu rupiah dari si pemesan." terang Kombes pol Coki Manurung.

Barang bukti yang disita polisi sekitar 200 buah stempel dan sejumlah dokumen-dokumen yang dipalsukan. Diketahui juga, pelaku yang juga mantan guru ini sudah melakukan aksinya selama 4 tahun. (bs/ara)

Curah Hujan Tinggi, Makam Gus Dur Ambles

Makam almarhum Abddurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur di Kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, ambles Jumat dini hari. Makam ambles diduga kuat karena curah hujan yang tinggi.

Salah satu pengurus Ponpes Tebu Ireng, Lukman Hakim, membenarkan informasi tersebut.“Benar tadi kejadiannya pukul 03.00 WIB dini hari,” ungkap Lukman, seraya menambahkan tanah yang ambles sudah langsung diperbaiki saat itu juga.

Menurut Lukman, sebelum ambles lokasi di daerah pesantren diguyur hujan deras. Hujan inilah yang diduga membuat tanah makam ambles. Selain itu, saat pemakaman diduga tanah tidak dipadatkan dengan baik, sehingga masih ada celah-celah yang bisa menyebabkan ambles.

“Tanah yang ambles ada sekira tiga karung,” tambahnya tanpa menyebut seberapa dalam makam Gus Dur ambles.

Sementara itu adik kandung Gus Dur, Sholahuddin Wahid saat dikonfirmasi melalui telepon mengaku belum mengetahui informasi tersebut. “Saya masih di Jakarta,” ujarnya singkat.(qt/ara)

Pohon Tumbang Timpa Taxi O-Renz di Jl. Diponegoro

Hujan lebat disertai angin di Surabaya, Jumat (18/02) sekitar pukul 14.30 wib, mengakibatkan sebuah pohon Sono di Jl. Diponegoro depan Kantor Jasa Raharja arah Pasar Kembang  tumbang menimpa sebuah Taxi O-Renz Nopol L 1335 UF. Untungnya taxi yang dikendarai oleh Indra (38) bersama 1 penumpangnya selamat .

Indra mengatakan,  sebelum mobilnya tertimpa pohon, ia  menghindari kendaraan roda dua di lajur kiri, dengan membanting stir mobilnya ke lajur kanan. Tiba-tiba pohon sono di depannya tumbang, menimpa bagian depan dan belakang mobilnya.

Pantuan suarakawan.com, lalu lintas di Jl. Diponegoro  depan Kantor Jasa Raharja  sempat di tutup oleh Polisi  lalu lintas dan dialihkan ke jalan Indragiri, guna evakuasi pohon tumbang oleh Dinas Pertamanan Pemerintah Kota Surabaya. Pengalihan lalu lintas ini sempat membuat kemacetan dari arah Wonokromo Surabaya. (ara)

43 Imigran Gelap Asal Irak dan Iran Diamankan

43 imigran gelap asal Iran dan Irak diamankan Polair Polda Jatim di perairan Sumenep Madura. Mereka terdiri 20 laki-laki dan 13 wanita, serta 8 anak dan dua balita. Mereka diamakan saat akan melintas perairan Indonesia menuju Austarlia, karena tidak memiliki dokumen resmi.

Menurut Dirpolairut Polda Jatim, Kombes Pol Anang S Hidayat, mereka sampai di perairan Indonesia, diduga sengaja meninggalkan negaranya untuk pindah ke negara lain karena situasi negaranya yang tidak kondusif.

"Jadi di sana mereka itu tidak aman karena situasi yang sedang perang. Akhirnya mereka memilih ke negara lain. Tapi kita akan mencari data data dulu," terang Anang S Hidayat kepada wartawan, di Mapolairut Polda Jatim, Surabaya, Jumat (18/02) siang.

Kawasan Tanpa Rokok di Surabaya Tetap Dilanggar

Sudah 2 tahun sejak 22 Oktober 2009, peraturan daerah (perda) No 5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)/Kawasan Terbatas Merokok (KTM) berjalan dan disosialisasikan.

Jumat (18/2) siang, masih banyak instansi pemerintah maupun swasta yang tak mematuhi perda anti rokok itu.

Kami menjumpai seorang pengunjung kantin Rumah Sakit Vincentius A Paulo, Surabaya, tengah asyik menghisap rokok, tanpa memperdulikan tanda kawasan tanpa rokok yang tertempel di dinding kantin.

Padahal seharusnya rumah sakit menjadi prioritas utama fasilitas umum yang menerapkan perda tersebut. (ara)

Jumat, 18 Februari 2011

Demi SPP, Bocah Tuna Wicara Mengemis di Bus

Betapa banyaknya pengemis di negeri ini, hampir di semua tempat seolah tidak ada lagi tempat kosong. Di jalan-jalan trotoar, di terminal, di dalam bus, di emperan toko, di lapangan parkir, bahkan di dalam kampus sekali pun.

Bisa dibilang pengemis saat ini adalah orang-orang yang cukup cerdas dan inovatif. Lihat saja betapa kreatifnya mereka dalam menjalankan profesinya. Dulu,seorang pengemis hanya berbelas muka melas dan menengadahkan tangan. Namun sekarang mereka membuat aneka inovasi, diantarnya membagikan amplop dengan tulisan tangan.

Di dalam bus antar kota dalam propinsi (AKDP) di terminal Purabaya Surabaya, menjumpai salah satu pengemis, Syarifudin (12) warga Jl. Prapat Kurung Gg. II No. 33 Surabaya. Syarifudin yang mengaku siswa kelas satu SMPN 11 ini lalu membagikan amplop kepada penumpang bus, yang bertuliskan kata-kata:
Kepada Yth, Bapak dan ibu sehubungan orang tua saya meninggal, untuk biaya hidup dan sekolah, dengan terpaksa saya melakukan seperti ini.
Tak lama kemudian, amplop-amplop yang sudah dibagikan ia ambil, dengan meletakkan di tangannya. Penumpang merasa iba melihat kondisi Syarifudin, karena anak pasangan Budi dan Eny ini merupakan tuna wicara. (ara)

Bukan Jalan Umum, Makam Kembang Kuning Macet

Sempitnya medan jalan di Makam Kembang Kuning Surabaya yang mendekati kampung Pakis Sidokumpul Surabaya, diduga penyebab kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Selain itu, kurangnya kesadaran pada pengendara kendaraan yang melintas di jalan tersebut.

"Sering terjadi macet di sini, terutama jam-jam berangkat pulang kantor. Sudah jalannya sempit, mereka yang lewat sini gak mau saling ngalah", kata Jumadi, warga Pakis Sidokumpul, Kamis (17/02) siang.

Sementara itu, Slamet petugas Tata Usaha dari Kantor Makam Kembang Kuning, Surabaya dihubungi mengatakan, jalan itu merupakan jalan tembus dari Pakis Sidokumpul menuju makam Kembang Kuning. Dan awal mulanya, jalan itu bukan untuk jalan umum.

"Jalan itu bisa dari arah Manukan, Kupang Gunung, dan Ngesong. Pernah diberi rambu-rambu dilarang masuk, khususnya kendaraan umum. Tapi gak tau rambunya sekarang, hilang mungkin", ujar Slamet. (ara)

Kamis, 17 Februari 2011

3000 Warga Surabaya Gelar Doa Untuk Bangsa

Sekitar 3000 warga Surabaya menggelar doa bersama di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (16/02) malam.  

Acaranya ini dihadiri Walikota Surabaya, Polrestabes Surabaya, dan tokoh tokoh dari berbagai lintas agama.

Walikota Surabaya, Tri Risma Harini mengatakan, diselenggarkannya acara ini supaya warga kota Surabaya bisa hidup damai, mengingat banyak peristiwa yang mengarah pada SARA.

"Kita harapkan Surabaya tetap kondusif. Perlu diingat, ini bukan akhir dari tugas untuk melaksanakan mengkondusifkan masyarakat Surabaya. Tapi ini baru awal." ujar Risma.

Langkah selanjutnya, lanjut Risma, LSM, Ormas dan elemen elemen lainnya sepakat membentuk tim kecil dan melakukan sosialisasi pada masyarakat, agar masyarakat tidak terprovokasi dalam manyelesaikan perbedaan atau masalah masalah yang ada terutama masalah perbedaan akidah. (bs/ara)

3 Mobil Tabrakan Beruntun di Tol Satelit Arah Waru

Kurang bisa menjaga jarak, tiga kendaraan mengalami tabrakan beruntun di Tol Satelit menuju Waru, Rabu (16/02) sore. Untungnya kecelakaan tersebut tidak memakan korban jiwa.

Tiga kendaraan yang terlibat, kata Sentot, adalah Kijang Inova warna Hitam, truk colt diesel dan satu kendaraan lainnya melarikan diri, yang posisinya dibagian depan.

"Kecelakaan terjadi karena mobil-mobil itu kurang bisa jaga jarak," kata petugas PJR Tol Jatim I, aiptu Sentot, dihibungi, Rabu (16/02).

Sentot mengatakan bahwa kecelakaan tersebut berawal dari rem mendadak dari mobil kijang. Kijang tersebut melaju cukup kencangsaat arus sedang padat. Kejadian ini mengakibatkan kemacetan cukup panjang.(ara)

12 Jambret Ditangkap Dalam Waktu Seminggu

Polrestabes Surabaya berhasil menangkap 12 pelaku kejahatan jalanan (street crimes) dalam kurun waktu 7 hari.


Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Coki Manurung mengatakan, modus yang dilakukan oleh pelaku secara umum, yakni berboncengan kendaraan dan mendekati korban yang mengendarai kendaraan lalu menarik tasnya.


“Rata-rata tersangka ini sehari melakukan aksinya hingga dua kali. Dan sebelum melakukan aksinya, pelaku menggunakan narkotika jenis sabu sabu agar menambah kepercayaan diri”, ujar mantan Ditreskoba Polda Jatim.


Kombes Pol Coki Manurung menambahkan, sasaran pelaku biasanya wanita yang membawa motor sendirian dalam situasi keadaan sepi. Dan korban biasanya menyandangkan tasnya di bahu sebelah kanan, agar memudahkan pelaku merampas tas lalu kabur dari sebelah kanan motor korban. (bs/ara)

Katanya Habis, Tiket Promo KA Eksekutif dijual Calo!

Meski PT Kereta Api (Persero) menyatakan bertekat memberantas para calo tiket yang kerap merugikan calon penumpang, namun fakta dilapangan justru berkata lain.

Seperti yang terjadi di depan pintu masuk ruang reservasi tiket kelas eksekutif di Stasiun Pasar Turi Surabaya, Rabu 16/02) sore. Calo tiket dengan leluasa melakukan prakteknya di depan 'hidung' para petugas KA.

Seorang calo bertubuh tambun tanpa sungkan-sungkan menawarkan tiket promosi kepada dua orang pria, calon penumpang kereta eksekutif.

"Butuh tiket? Saya punya 1 tiket promosi dan 1 tiket normal. Kalau mau, yang promosi cukup dibayar Rp 150.000 saja," tawarnya kepada Andik dan Nanang.

Penawaran si calo membuat Andi dan Nanang tercengang. "Gila, ketika tadi dibagian penjualan tiket, katanya tiket promosi sudah habis. Ternyata sudah ditangan calo," tandas Nanang dengan nada miris.

Andi menambahkan, harga tiket promosi naik 50 persen dari harga asli.

Untuk diketahui, PT Kereta Api Indonesia menjual tiket promosi kereta api eksekutif untuk jarak sedang dan jarak jauh mulai tanggal 24 Januari 2011.

Untuk kereta api jarak jauh, tiket promosi berlaku untuk jurusan Surabaya-Jakarta seperti kereta api Argo Anggrek, Argo Sembrani, dan Argo Gumarang. Jika harga normal berkisar antara Rp 300 ribu, kini bisa dibeli dengan harga Rp 100 ribu. (ara)

Kiprah Masjid Muhammad Cheng Hoo Indonesia

Atas gagasan dari HMY. Bambang Sujanto dan teman-teman PITI, pembangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo Indonesia dimulai tanggal 15 Oktober 2001 dan diresmikan pada tanggal 28 Mei 2003.

Masjid Muhammad Cheng Hoo Indonesia, bagi kota Surabaya dan Jawa Timur, menjadi masjid yang monumental. Karena masjid yang ada di JI.Gading ini memiliki ciri khas, perpaduan antara masjid di Tiongkok dan Indonesia.

Ketua Dewan Pendiri dan Pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia, HMY Bambang Sujanto mengatakan masjid ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sepenuhnya, bukan hanya masyarakat Tionghoa saja tetapi masyarakat semua lapisan.

“Masjid ini merupakan awal mewujudkan cita-cita yayasan kedepan. Semua kegiatannya untuk pelayanan masyarakat”,ujarnya.

Bambang Sujanto mengaku, Masjid Cheng Ho selama ini menjadi objek wisata para pendatang, karena dianggap sebuah masjid yang memiliki ciri tersendiri dibandingkan masjid-masjid lain.(ara)

Siswa SMAN 1 Surabaya Peringati Maulid Nabi

Sekitar 600 siswa-siswi SMAN 1 Jl. Wijaya Kusuma No.48, Surabaya, Rabu (16/02) mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.


"Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.00 hingga pukul 13.00 siang. Kegiatan ini rutin setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, ujar Deri Pradita salah satu panitia acara saat ditemui di aula SMAN 1 Surabaya, Rabu (16/02).


Deri menambahkan, tema yang diangkat kali ini, yakni "Bangkitkan Semangat Remaja islam". Inti dari tema tersebut, kata Deri, mengajak siswa-siswi sekarang untuk mau menjadi masa remaja seperti Nabi Muhammad SAW.  Masa remaja Nabi Muhammad SAW yakni, meletakkan sikap-sikap dan budi pekerti, sehingga menjadikan suri tauladan bagi generasi masa lalu, sekarang dan masa akhir zaman. (ara)

Jadi Korban, Santri YAPI dirawat di RS Mata Undaan

Ali Reza (16) salah satu santri Pondok Pesantren Alma'hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan yang menjadi korban penyerangan, masih dirawat di rumah sakit mata Undaan Surabaya.

Ali mengaku trauma atas kejadian yang menimpa dirinya. Dia berharap supaya pelaku segera tertangkap.
Sementara Direktur RS Mata Undaan, dr Hermini.SpM, mengatakan pihaknya telah melakukan relaksasi trauma pada Muhammad Ali Reza.

"Pasien ini mengalami jahitan luka kecil di pelipis mata sebelah kanan. Bulatan hitam di sekitar mata juga bengkak akibat benturan benda tumpul" ungkap Dr Hermini di RS Mata Undaan, Surabaya (16/02)

Dr Hermini menambahkan, dilihat dari luka mata Ali Reza, dibutuhkan waktu 4 hari untuk bisa kembali normal.(bs/ara)

Rabu, 16 Februari 2011

Polda Jatim Tetapkan 3 Tersangka

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menetapkan tiga orang dari kelompok Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) sebagai tersangka dalam penyerangan ponpes Alma'hadul Islam YAPI Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan Selasa (15/02)  sore. Demikian  disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Badrodin Haiti, di Surabaya Rabu (16/02)  pagi.

"Tiga orang tersebut ditetapkan setelah kita memeriksa secara maraton saksi-saksi yang melihat langsung penyerangan tersebut," terang Kapolda.

Para tersangka ini dikenakan pasal penganiayaan dan pengerusakan dengan ancaman hukumnan 7 tahun penjara dan bukan pasal penistaan agama, seperti yang diisukan sebelumnya. Menurut Kapolda, aksi penyerangan ini terjadi secara spontanitas dan tidak ada perencanaan seperti yang terjadi di daerah lain.

"Berawal dari saling ejek antara santri ponpes dengan massa yang usai mengikuti pengajian di Malang. Motifnya ya kebencian yang terjadi sudah sejak lama," tambah mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Kasus penyerangan ini langsung diambil alih oleh Polda Jawa Timur. Kapolda mengatakan, tersangka kemungkinan akan bertambah, sambil menunggu keterangan dari para korban lain yang masih dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, Guru Asrama Yapi Ustad Muhammad Alawi mengungkapkan, 6 santri dari Yayasan Pondok Pesantren Islam (Yapi) yang menjadi korban luka dalam peristiwa penyerangan kemarin sore sudah dipulangkan, sedangkan satu lainnya masih dirawat intensive rumah sakit mata Undaan Surabaya karena menderita sakit mata serius. (ara)

Berebut Makanan, Belasan Warga Terinjak Injak

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekitar  1000 warga Rangkah dan Kenjeran Surabaya berebut makanan di jalan Kenjeran hingga menyebabkan kemacetan.


Sedikitnya 8 makananberbentuk replika gunung setinggi 2 meter diarak keliling kampung dan jalan raya hingga berakhir di bala kampung Rangkah. Namun rencana tersebut gagal, karena ratusan warga yang menonton langsung merangsek dan merebut makanan, saat replika tersebut diarak melintas jalan Kenjeran.


Meski banyak yang terinjak-injak namun mereka tetap puas bisa mendapatkan makanan meski hanya setangkai buah pisang. "Yang penting itu barokahnya, Mas." ungkap Narti, warga Kenjeran dengan nada agak kesakitan. (bs/ara)

Orang Tua Tak Mampu, Rosi Tetap Semangat Sekolah

Siapa bilang anak-anak sekolah malu bersepeda? Rosi siswi kelas 3 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kawasan Kedung Anyar, Surabaya, setiap berangkat dan pulang sekolah mengayuh sepedanya.


Pada usianya menginjak 14 tahun, anak dari pasangan Sugiono dan Sukiswati, warga Wiyung Gg. IV/81 Surabaya ini, mengaku lebih menyukai naik sepeda, meski harus menempuh jarak sepanjang 18 kilometer. Ia lakoni sejak 3 tahun ini, agar kedepan setelah lulus sekolah bisa bekerja di bidang multimedia.


"Di daerah-daerah sini (tempat tinggalnya) gak ada sekolah yang punya fasilitas multimedia. Terpaksa sekolah di SMK daerah Arjuna itu. Ya, berangkat pulang sekolah naik sepeda. Orang tua saya gak mampu, Pak", tegas Rosi saat ditemui di jalan Wiyung Surabaya, Senin (14/02) malam.


Rosi menambahkan, tidak pernah dalam benaknya terlintas menginginkan sesuatu yang lebih dari orang tuanya. Ia sangat bersyukur dan berterimakasih kepada orang tuanya yang menyekolahkannya di jurusan yang ia sukai. (ara)

Selasa, 15 Februari 2011

Cacat Fisik Bukan Halangan

Jalan hidup memang tidak bisa ditebak. Lebih baik mengikuti alur dan berbuat yang terbaik daripada menggerutu menggugat keadaan. Prinsip itulah yang diyakini Agung Priyanto (37) penyandang cacat yang dengan keterbatasan fisiknya, justru mampu melakoni pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual koran.

Ketika ditemui di perempatan Jl. Kusuma Bangsa Surabaya, Agung tengah melayani pembeli di atas kursi roda buatannya. “Ya begini aktivitas saya sehari-hari,” ujarnya warga Tambaksari Selatan Gg.5/16 Surabaya.

Agung menceritakan masa-masa awal bekerja sebagai penjual koran. Sekitar 10 tahun yang lalu, tidak pernah sedikit pun terlintas dalam benaknya untuk menjual koran, meski keterbatasan fisik yang dideritanya sejak berusia 1 tahun.

Namun, menyadari tidak ada gunanya meratapi terus nasib yang menimpanya. Jalan nasib kemudian menuntunnya untuk bekerja. Dengan menjual koran, Agung bisa membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang bagi para penyandang cacat untuk meraih kesuksesan. “Asal kita mau berusaha, kita bisa mandiri meski dalam keterbatasan fisik,” tandasnya optimistis. (ara)

Valentine's Day, Siswa-siswi Diajarkan Menulis Surat

Merayakan Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang, ratusan siswa-siswi TK dan SD se-Surabaya berbondong-bondong ke kantor pos Kebun Rojo Surabaya, mengirimkan surat cinta kepada orang tuanya.

Fani Mariati, salah satu guru Pelita Permai Surabaya mengatakan, selain memperingati hari Valentine, kegiatan ini adalah salah bentuk pembelajaran pada anak didiknya, bagaimana cara menulis surat dan mengirimkan melalui pos diera kecanggian teknologi informasi dan komunikasi.

"Ya kebetulan saja temanya bertepatan dengan valentine, tapi intinya adalah bagaimana cara menulis surat" terang Fani Mariati.

Selain menulis surat, para siswa juga membagi-bagikan bingkisan kue kecil kepada masyarakat yang sedang menunggu antrian di kantor pos.(bs/ara)

Senin, 14 Februari 2011

Valentine's Day, Kayun Kebanjiran Pesanan

14 Februari yang setiap tahunnya di peringati sebagai Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang bunga.

Permintaan bunga untuk peringatan valentine tahun ini naik cukup tajam dibandingkan tahun lalu. Hal itu diakui Aminrulah salah satu pedagang bunga di kawasan Kayun, Surabaya, Senin (14/2).

“Permintaan bunga serta pernak-pernik untuk valentine naik 200 persen dari biasanya", ujar Amin.

Berbagai macam bunga dan pernak-pernik valentine dipatok harga mulai Rp 15.000 sampai dengan Rp 75.000. (ara)

Akibat Hujan Deras, Eskavator Terseret Arus Sungai Wiyung

Eskavator milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Kota Surabaya terseret arus Sungai Wiyung sejak Minggu (13/2) pagi.

Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (13/2) malam, mengakibatkan eskavator yang dilengkapi dengan pelampung tersebut, tidak bisa menahan derasnya arus sungai. Bahkan salah satu pelampung terlepas dari eskavator.

Hingga berita ini dilaporkan, belum ada upaya untuk mengevakuasi eskavator tersebut. Terseretnya eskavator tersebut menjadi perhatian warga sekitar untuk melihat. (margo/ara)

Minggu, 13 Februari 2011

Bihun Kuah Perekat Silaturrahmi Jama'ah Nurul Iman

Gairah Silaturrahmi antar pengurus dan jama'ah Yayasan Nurul Iman, Surabaya, masih terjalin erat dan harmonis.

Yayasan binaan H. Imam Utomo tersebut, hingga saat ini masih menunjukkan tradisi mereka, yakni setiap Minggu pagi usai Sholat Subuh, H. Imam Utomo bersama pengurus dan jama'ahnya sarapan pagi.

Hidangan yang disajikan Minggu (13/2) pagi yakni bihun kuah berikut hati ayam dan sayur-sayuran. Nikmatnya masakan tersebut, sempat sontak Imam Utomo untuk membagikan segera kepada yang lain.

" Enak ini, berikan yang lain", tandas mantan gubernur Jawa Timur.

Banjir Masih Membayangi Surabaya Barat

Hujan deras disertai angin kencang selama kurang lebih satu jam, mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Surabaya, Sabtu (12/2) malam tergenang air setinggi lutut orang dewasa.

Jalan Mayjend Sungkono kontur di jalan tersebut berbentuk seperti mangkok, tetap menjadi langganan banjir. Ini menyusul air dari saluran drainase maupun air dari hujan pasti larinya ke wilayah jalan Mayjen.

Jalan Dukuh Kupang Barat, Darmo Satelite, Sukomanunggal Jaya, Balongsari Tama tidak luput dari genangan air, dengan ketinggian air bervariasi.

Selain memacetkan arus lalu lintas di jalan-jalan tersebut, genangan air tersebut juga mengakibatkan kendaraan roda dua mogok.

Seperti diketahui, banjir masih menjadi momok bagi Surabaya saat musim hujan tiba. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, kondisi ini diperkirakan akan terus terjadi saat musim puncak hujan tiba pada Januari-Februari 2011. (ara)

GUIB Jatim Siap Perang Bubarkan Ahmadiyah

Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) berbasis keagamaan di Jawa Timur yang tergabung dalam Gabungan Umat Islam Bersatu (GUIB) menyatakan siap perang membubarkan Ahmadiyah.

Mereka mendesak kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo, agar segera membubarkan Ahmadiyah di wilayah Provinsi Jawa Timur. Sebab keberadaan Ahmadiyah, menurut mereka, adalah ancaman bagi keutuhan NKRI dan ancaman bagi stabilitas Jatim pada khususnya.

"Kami siap perang dan meminta Gubernur segera mengeluarkan Pergub atau membuat Perda tentang pembubaran Ahmadiyah di Jatim," ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Jatim, Habib Haidar Al Hamid saat dikonfirmasi usai menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah ormas Islam di RM Nur Pasifik Jalan Adityawarman Surabaya, Sabtu (12/2).

Sejumlah ormas yang turut hadir dalam pertemuan tertutup itu antara lain, FPI, CICS, FPIS, MUI, Ikamra, Formabes, Al Irsyad, FUI, HMI dan lainnya. Sedangkan tokoh berpengaruh yang juga ikut hadir adalah KH Mas Yusuf dari Sidoresmo Surabaya, dan Nasir Zaini.(qt/ara)

HUT Dewan Kota ke-9, angkat isue problem sosial

Dewan Kota Surabaya merayakan Hari Ulang Tahun ke-9 di Gayung Sari Barat II/ 25-27, Surabaya, Sabtu (12/2).

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh Surabaya. Antara lain, Badan Arbitrase Nasional Indonesia Surabaya Wawan 

Setiawan, SH, Direktur Lembaga Latihan Swasta Bangun Pertiwi Dra. Ec. Sri Endah Nurhayati , Ketua Kelompok Tani Mangrove Wonorejo (KTMW) Sony, dan berbagai tokoh masyarakat lainnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Kota Surabaya Dra. Pinky Saptandari Msi mengatakan peringatan HUT ke-9 Dewan Kota hari ini, sekaligus peresmian kantor baru.

Bertambahnya usia Dewan Kota, masyarakat berharap dapat mengumpulkan kembali berbagai komunitas di Surabaya, dengan mengangkat isue-isue masyarakat yang terpinggirkan dari aspek problem sosial. 

PT. KAI luncurkan KA Rajawali 2 Pasar Turi - Tawang

PT.Kereta Api Indonesia (KAI) luncurkan Kereta Api Rajawali 2 tujuan Pasar Turi Surabaya - Semarang Tawang.


Menurut Humas Eksternal PT. KAI Daop 8 Surabaya, Hery Winarno mengatakan jadwal keberangkatan KA Rajawali 2 pukul 06.00 wib, lebih cepat 20 menit dari KA Rajawali 1.


"Jadi kalau penumpang ingin pergi ke Semarang dan pulang pada hari yang sama, bisa menggunakan Rajawali 2. Karena dari semarang ke Surabaya berangkat pada pukul 3 sore." ujar Hery Winarno.


Kata Hery, KA Rajawali 2 diharapkan dapat menampung semua penumpang tujuan Semarang Jawa Tengah, karena selama ini banyak penolakan pembelian tiket tujuan Semarang menyusul terbatasnya jumlah tempat duduk.(bs/ara)

LPA Jatim Protes Iklan Rokok Baliho Kegiatan Pramuka

Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur memprotes Baliho besar kegiatan "Satu Pramuka untuk Satu Indonesia" yang akan menghadirkan Iwan Fals dan ST12, terdapat dukungan dari industri rokok (PT.Gudang Garam Tbk Kediri Indonesia). Hal ini tidak sesuai dengan hak-hak anak yang harus memperoleh perlindungan.


Surat protes terhadap sponsor rokok dalam kegiatan pramuka tersebut, dengan nomor : 023/lpajatim/set/II/2011, ditujukan kepada Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur Jl. Kertajaya Indah Surabaya.


Sekretaris LPA Jatim Priyono Adi Nugroho mengatakan, LPA mendesak agar Baliho-Baliho yang terdapat industri rokok dapat dicabut, atau dihilangkan sponsornya. Antara lain, di Jl. Ahmad Yani, Jagir Wonokromo dan Adityawarman Surabaya. Demikian pula ketika konser terjadi pada Minggu 13 Februari nanti, tidak ada lagi iklan rokok. (ara)

100 Siswa Republik Tempe Protes Mahalnya Kedelai

Sekitar 100 pelajar Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya (SAIMS) yang mengatasnamakan Republik Tempe gelar aksi tanam kedelai.

Bibit kedelai tersebut di tanam di area sekolah Jl Medokan Semampir Surabaya, Sabtu pagi (12/2).
Nadira Ramadhani salah seorang siswa mengatakan aksi ini sebagai bentuk keprihatinan atas melonjaknya harga kedelai di pasaran.

"Kami prihatin dengan melonjaknya harga kedelai yang merupakan bahan dasar makanan favorit rakyat yaitu tempe," ujar Nadira Ramadhani.

Dalam aksi ini juga di hadiri bintang film Matias Mucus dan tokoh agama Sulton Amien.(qt/ara)

Sabtu, 12 Februari 2011

HTI Jatim Kepung Konjen Amerika Serikat di Surabaya

Sekitar 1000 orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur berunjukrasa di depan Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Jl Dr Soetomo Surabaya Jumat siang (11/2).

Dalam aksi ini massa menuntut agar Amerika tidak campur tangan masalah konflik di Mesir.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, saatnya tegakan syariah dan khilafah di muka bumi," Teriak massa aksi.

Di lokasi, akses Jl Darmo Surabaya macet total dan Jl Dr Soetomo Surabaya di tutup imbas dari massa aksi.(qt/ara)

Jumat, 11 Februari 2011

Hanya 500 rupiah dapat pergi ke Bulan

Mungkin sebagian orang bermimpi ingin pergi ke Bulan, untuk menikmati keindahannya, namun hingga kini belum kesampaian. Bagi Mohammad Markus yang akrab dipanggil Max, menikmati keindahan bulan sudah menjadi makanannya sehari-hari.

Hanya menggunakan teropong bintang, yakni alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda di luar angkasa seperti bulan, bintang, komet, Max mampu mengetahui letak liku-liku bentuk bulan sebenarnya.

Bermodalkan alat teropong bintang yang merupakan hadiah dari om-nya, Max berinisiatif berbagi pengetahuan dan mengaku senang atas respon dari masyarakat yang mau belajar tentang ilmu luar angkasa. Hanya dengan 500 perak/2 menit, pengunjung dapat melihat bulan sambil mendengarkan perlahan-lahan penjelasannya.

"Hobby saya aneh-aneh. Karena dibelikan om teleskop, sekalian saja saya manfaatkan untuk berbagi pengetahuan. Ternyata bulan kayak gitu, dan saya ingin orang lain tahu. Kenapa 500 rupiah? Sebuah hiburan tidak harus mahal, toh 2 menit hanya 500 saja", ujar Max di Taman Bungkul Surabaya Kamis malam (10/2). (ara)

Kisah Seorang Anak Sekolah Penjual Lumpia

Sore hari setiap biasa terlihat seorang anak yang mempunyai nama Irwansyah sibuk menjajakan lumpia di kawasan Taman Bungkul Surabaya. Ia mulai menjualnya setelah pulang sekolah.

Irwansyah yang masih duduk di bangku sekolah dasar SDN Wonorejo 6 Surabaya, termasuk anak yang rajin membantu siapapun dalam hal kebaikan. Ia juga termasuk anak yang rajin dan pandai di sekolahnya. Usai pulang sekolah sekitar pukul 12.30 wib, Irwansyah lekas-lekas pulang, karena ia harus membantu ibunya untuk menjajakan dagangannya.

Untuk menuju ke Taman Bungkul, ia harus rela berjalan dan memikul dagangannya sejauh 3 kilometer. Sesampainya di Taman Bungkul, ia mulai datangi satu per satu pengunjung disana. Guna menarik perhatian banyak orang, terkadang Irwansyah sambil berteriak.

"Lumpia-lumpia, masih hangat". Om ambil tiga bungkus ya,” ujar Irwansyah, Kamis malam (10/2).

Dengan berjualan di Taman Bungkul, ia yakin dagangannya akan terjual habis dengan membawa uang ke rumah sebanyak Rp.15 ribu sampai Rp.20 ribu. Uang hasil penjualan lumpia, sedikit demi sedikit dikumpulkannya kemudian dipergunakan untuk biaya sekolahnya. Ia senang bisa membantu ayahnya yang sehari-harinya hanya sebagai kuli bangunan.

Meski penglihatan anak dari Sahroni dan Meliana ini masih terganggu akibat pernah mengidap tumor mata sebelah kiri, namun ia pantang pulang sebelum dagangannya habis.

Semangat pantang menyerah yang telah tertanam di hatinya walau kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan, membuat Irwansyah terus berjuang untuk tetap bersekolah demi menyongsong masa depan yang indah nantinya. (ara)

Garuda Pancasila genap berusia 61 tahun

Garuda Pancasila hari ini genap 61 tahun pada 11 Februari 2011. Garuda Pancasila adalah identitas bangsa, lencana negara yang mendukung pembentukan nation and character building.

Lambang negara Indonesia yang berbentuk burung Garuda,  dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak,  yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Garuda Pancasila diresmikan sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.

Dalam tubuhnya mengemas kelima dasar dari Pancasila.  Di tengah tameng yang bermakna benteng ketahanan filosofis, terbentang garis tebal yang bermakna garis khatulistiwa, yang merupakan lambang geografis lokasi Indonesia.  Kedua kakinya yang kokoh kekar mencengkeram kuat semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda, Namun Tetap Satu“.

Burung garuda juga punya sifat sangat setia pada kewajiban sesuai dengan budaya bangsa yang dihayati secara turun temurun.  Burung garuda pun pantang mundur dan pantang menyerah.

Keberhasilan bangsa Indonesia meraih cita-citanya menjadi negara yang merdeka bersatu dan berdaulat pada tanggal 17 Agustus 1945, tertera lengkap dalam lambang garuda.  17 helai bulu pada sayapnya yang membentang gagah melambangkan tanggal 17 hari kemerdekaan Indonesia, 8 helai bulu pada ekornya melambangkan bulan Agustus, dan ke-45 helai bulu pada lehernya melambangkan tahun 1945 adalah tahun kemerdekaan Indonesia.

Semua itu memuat kemasan historis bangsa Indonesia sebagai titik puncak dari segala perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaannya yang panjang.  Dengan demikian lambang burung garuda itu semakin gagah mengemas lengkap empat arti visual sekaligus, yaitu makna filosofis, geografis, sosiologis, dan historis. (ara)

Jama'ah Ahmadiyah Surabaya Ikuti Do'a Bersama Lintas Agama

Sebanyak 100 orang lintas agama se-kota Surabaya melakukan aksi keprihatinan do'a bersama di Aula Gereja Vicentius A. Paulo Jl Widodaren Surabaya, Kamis malam (10/2).

Hadir pula perwakilan Jama'ah Ahmadiyah kota Surabaya. Dengan di terangi puluhan cahaya lilin para pengikut lintas agama berdo'a bergantian dengan khusyu'.

"Sebagai sesama umat beragama kita harus hidup berdampingan satu sama lain. Jadikan perbedaan sebagai pemersatu dalam bermasyarakat," tutur Romo Gani perwakilan jema'at Katholik dalam khutbahnya.
Di lokasi, acara berlangsung tertib dan aman.(qt/ara)

Masjid An Nur Surabaya di Jaga Ketat Polisi

Masjid An Nur di Jalan Bubutan I/2 Surabaya Kamis (10/2) dijaga ketat polisi dengan senjata laras panjang. Polisi juga mendirikan posko dipintu masuk pertokoan Baliwerti yang jaraknya hanya 30 meter dari kantor Ahmadiyah Jawa Timur.

Komandan Bataliyon Unit Tangkal Polrestabes Surabaya, Iptu Agus Darmanto mengatakan, 60 personil gabungan Dalmas ini difokuskan menjaga keamanan kantor Ahmadiyah saja.

"Ya kita memang senjata lengkap. Hanya untuk antisipasi saja. Untuk yang didalam kantor, ada pengamanan secara tertutup (petugas dengan menggunakan pakaian preman)"ujar Darmanto kepada wartawan Kamis siang (10/2).

Sementara dari pihak pengurus Ahmadiyah sendiri tidak mau diwawancarai dengan alasan masih banyak telephon dari Ahmadiyah pusat.

Dan memang beberapa pengururs Ahmadiyah Surabaya saat ditemui enggan bicara. Dari wajahnya mereka nampak serius dan gelisah. Dan di dalan kantor ahmadiyah sendiri nampaknya ada pembicaraan tertutup. (bs/ara)

Polsek Simokerto Razia Ranmor Antisipasi Curas

Maraknya pencurian kendaraan bermotor dan kepemilikan senjata tajam (sajam), Kepolisian Sektor (Polsek) Simokerto, Surabaya, menggelar operasi semua jenis kendaraan, Kamis (10/2).

"Tidak hanya kendaraan roda dua saja, semua jenis kendaraan roda empat, khususnya mobil 'box', kami periksa kelengkapan surat dan memeriksa benda mencurigakan, termasuk sajam," ujar Wakapolsek Simokerto, AKP Dwi Eko Budi di sela pemeriksaan di Jalan Gembong.

Pantauan suarakawan.com, pemeriksaan melibatkan anggota unit lalu lintas, unit reserse kriminal, serta unit intelejen keamanan. Setiap mobil "box" yang melintas, semuanya dihentikan dan dilakukan pemeriksaan mulai dari kursi kemudi hingga isi "box".

Dalam operasi tersebut, polisi menyita tujuh sepeda motor dan satu mobil "box" tanpa surat-surat.(qt/ara)

DPRD Jatim: BP2LS Tidak Serius Tangani Tanggul

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur menilai Badan Pelaksana Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BP2LS) tidak serius dalam menangani tanggul lumpur di Porong, Sidoarjo.

Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Jalaluddin Alham mengatakan, penahan tanggul di Porong Sidoarjo atau sekitar SPBU Porong sudah seringkali longsor bahkan jebol. Ini bukti tidak seriusnya BP2LS menangani lumpur. Padahal pemerintah telah menggelontorkan Rp.1,2 triliun untuk BP2LS.

" Kalau sudah begini BP2LS gopoh. Jangan bekerja seperti itulah. Sudah dikasih anggaran 1,2 T tapi kerjaan gak beres-beres". ujar mantan Pengarah Panitia Khusus Lumpur Sidoarjo DPRD Sidoarjo, Kamis (10/2).

Jalaluddin juga mengaku kecewa terhadap kinerja BP2LS. Dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil BP2LS terkait seringnya jebol tanggul penahan lumpur di Porong, Sidoarjo. (ara)

BBPOM Surabaya : Jatim Aman dari Bakteri ES

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) kota Surabaya pastikan susu formula balita yang beredar di Jawa Timur aman dari bakteri Enterobacter sakazakii (ES).

Kepala BB POM kota Surabaya Endang Pudjiwati mengatakan pihanya telah meneliti sebanyak 16 produk susu balita sudah di teliti pada akhir 2010 lalu dan 2 produk pada awal 2011 ini.

"Hingga awal Febuari 2011 belum di temukan adanya susu balita yang mengandung zat kimia beracun dan masih di nyatakan aman untuk di konsumsi," ujar Endang Pudjiwati di kantor BB POM Jl Karang Menjangan Surabaya (10/2).

Meskipun dinyatakan aman, kata Endang, di harapkan masyarakat tetap membeli produk susu sesuai dengan aturan yang berlaku. (qt/ara)

Elpiji Ngowos, Rini Selamat dari Maut

Kebocoran gas elpiji ukuran 3 kilogram hampir kembali memakan korban. Kali ini menimpa keluarga Rini (27) di perumahan Gadel Sari Madya VI Surabaya.

Peristiwa itu terjadi saat Rini memasang regulator elpiji miliknya yang baru dipasang. Saat memasang reguator itu, dia mencium bau gas yang menyengat disertai bocornya gas. Takut akan terjadi kebakaran, Rini dengan cepat mencopot regulator dan membawanya keluar rumah untuk mengetahui kepastian kebocoran gas.

" Regulator saya masukkan, langsung bunyi nyeses. Namun ketika regulator di rapatkan malah ngowos. Langsung saya bawa keluar, khawatir terjadi apa-apa mas". ujar Rini, Kamis (10/20).

Kabar tentang elpiji 3 kg ngowos (bocor) yang menimbulkan kebakaran, bahkan ledakan, serta menyebabkan kerusakan dan korban jiwa (baik meninggal atau tidak), kian sering terdengar. Di Jawa Timur saja, kabar itu hampir tiap pekan ada. Ledakan atau kebakaran akibat elpiji kini bagai teror yang terus menghantui kehidupan warga. (ara)

Kamis, 10 Februari 2011

Polres Tanjung Perak Tingkatkan Pengamanan Gereja

Pasca pembakaran gereja di Temanggung, Jawa Tengah, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengamankan seluruh gereja di wilayah Tanjung Perak Surabaya.

Polisi juga mendatangi tempat ibadah lainnya dan berkomunikasi dengan tokoh tokoh lintas agama agar kerukunan antar umat beragama di wilayah Tanjung Perak Surabaya tetap terasa damai. Apalagi Tanjung Perak merupakan pintu masuk pendatang baru yang datang melalui jalur laut.

“Sebenarnya secara kerukunan di wilayah Tanjung perak sudah kondusif. Kita tingkatkan lagi. Karena ini atensi kapolda jatim” terang Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Yuda Gustawan Rabu (9/2).

Di Wilayah Tanjung Perak terdapat 13 gereja yang mendapatkan pengamanan dari kepolisian dengan bersenjatakan lengkap.(bs/ara)

Busana Indonesia di Mata Anak Muda

Sebagian kaum muda menganggap traditional batik fashion design kuno, kaku, dan lebih cocok untuk orang tua. Busana atau fashion batik hanya dikenakan mereka saat hajatan atau acara formal, belum ditempatkan sebagai pakaian sehari- hari. Itu pun sebagian orang lebih menyukai batik pekalongan.

Ketua Himpunan Ratna Busana Jawa Timur, Bherna Slamet Poernomo mengatakan sehelai batik akan mampu bercerita tentang dari jaman mana ia berasal, siapa pembuatnya hingga bagaimana situasi di kala itu. Keberadaan batik yang semakin membooming dewasa ini ternyata berdampak pula pada perilaku anak muda Indonesia.

"Dibeberapa tempat nongkrong atau tempat gaul seperti mall, sering kita melihat sekumpulan anak muda yang sudah akrab dengan pakaian batik, tapi tentu saja batik dengan sentuhan modern. "ujar Bherna di sela-sela pagelaran Busana Tradisional Jawa dan Pameran Batik Tulis Tua di Empire Palace Surabaya Rabu (9/2).

Bherna berharap, produksi batik-batik saat ini, mampu membaca keinginan orang-orang muda dan memadukannya dengan peninggalan budaya batik. (ara)

Rabu, 09 Februari 2011

Said : Pemerintah Gagal Jaga kerukunan Umat

Komisi VIII DPR RI akan segera memanggil Mentri Agama, Suryadharma Ali sehubungan dengan kasus penyerangan Jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cekeusik, Pandeglang, Minggu (6/2). 

Pasalnya, aksi kekerasan terhadap Jemaah Ahmadiyah ini  ini sudah berlangsung berkali-kali dan pemerintah selalu menganggap sepi seakan tidak ada masalah. “Dengan kejadian yang berulang-ulang dan penganiayaan terhadap Jemaah Ahmadiyah, jelas pemerintah gagal menjaga kerukunan umat beragama,” ujar MH Said Adbdullah di Jakarta, Selasa (8/2).

Said mendesak pemerintah harus bertindak tegas menindak para pelaku anarkis dan Negara harus nyata hadir dengan memberikan jaminan akan esksistensi aliran apapun di Negara ini. “Kalaupun toh Ahmadiyah sesat, atas dasar apakah kita merasa berhak membantai mereka? Dimana sesungguhnya kita berada? Di Negara Pancasila atau di Negara lain?,” katanya dengan nada tanya.

Islam kata Said mengajarkan penghormatan kepada lima hal pokok:  Pertama, penghormatan atas kebebasan beragama. Kedua, penghormatan atas harta benda. Ketiga, penghormatan atas kebebasan berpikir dan kelima,  keharusan untuk menjaga keturunan.  

“Dengan kejadian ini, harus kita katakan kebohongan demi kebohongan terus meneriakan terjadinya dan sengaja dilakukan pemerintah. Warga Ahmadiyah punya tempat terhormat sebagaimana warga Negara lain di  negeri ini,” kritiknya. (ara)

Joki PSK Bambu Runcing Diamankan Polisi

Dua orang pengantar atau joki Pekerja Seks Komersial (PSK) yang biasa mangkal di sekitar Monumen Tugu Bambu Runcing di Jl. Panglima Sudirman Surabaya digelandang Polsek Asemrowo Surabaya. Mereka adalah Hery Prasetyo (29) warga Tegalsari Surabaya, dan Agus Awaludin (45) warga Pandegiling Surabaya.

Kanit Reskrim Polsek Asemrowo Surabaya, AKP Naf'an mengatakan, kedua pelaku yang sudah menjalankan profesinya selama 7 bulan ini, hanya bertugas mengantarkan PSK kelokasi yang sudah ditetapkan. Tarif untuk sekali kencan, sekitar Rp.800 ribu. Pembagian hasil, Rp.500 ribu untuk PSK-nya, Rp.200 ribu untuk mucikari, dan Rp.100 ribu untuk joki.

"Dua pelaku ini tugasnya hanya mengantar ke pria yang akan memboking PSKnya saja. Kalau yang menjual, masih kita kejar." ujar Naf'an kepada wartawan di Mapolsek Asem Rowo Surabaya Selasa (8/2).

Naf'an menjelaskan saat ini pihaknya masih memburu Jonatan yang disebut-sebut sebagai mucikari. Modus yang dilakukan Jonatan, pelanggan mereka dari teman ke teman. Dan transaksi, pelanggan bisa melalui hand phond atau fia internet.(bs/ara)

30 Kasus Perkara Tipikor Surabaya Jalan di Tempat

Sebanyak 30 Kasus Perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri Surabaya, belum satupun yang divonis. Sumber suarakawan.com di PN surabaya mengatakan, lambannya penanganan kasus korupsi di PN Surabaya, karena 6 hakim adhoc belum mendapatkan gaji hingga akhir Januari kemarin.

" Siapa yang bisa kerja kalau tidak makan mas. Coba anda bayangkan, mereka belum dapat gaji sama sekali sejak  bekerja. Jadi ya, kerjapun agak-agak terganggu," tandasnya seraya meminta agar namanya dirahasiakan.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Yudicial RI, Imam Anshory kepada wartawan mengatakan belum turunnya dana dari Kementerian Keuangan bisa menghambat kinerja para hakim,  karena hingga akhir Januari 2011 mereka belum mendapatkan hak-hak normatif.

" Jangan sampai masalah gaji menghambat kinerja dan demi kehormatan martabat hakim, masalah non teknis seperti ini harus segera diselesaikan. Kalau orang bekerja dalam keadaan laparkan bisa macam-macam nanti," tegasnya kepada wartawan di PN Surabaya, Selasa (8/2).

Kondisi yang sama juga menimpa hakim adhoc di Pengadilan Tipikor PN Bandung dan PN Semarang. Para hakim adhocnya belum mendapatkan gaji meski sudah bekerja selama sebulan. Kenyataan ini sangat  berbeda dengan hakim tipikor di Jakarta.  Mereka sudah mendapatkan fasilitas sesuai dengan yang diamanatkan UU.

Enam hakim adhoc Pengadilan Tipikor di PN Surabaya antara lain, Titi Sansiwi, SH, DR Gazalba Saleh SH MH, Ahmad SH, Dame Pandiangan SH, Sangadi SH danh Saipuddin Zahri SH MH. (ara)

FSB Gelar Imlek Keprihatinan Konflik Beragama

Sekitar 600 orang yang menamakan Forum Surabaya Peduli (FSP) menggelar Imlek aksi keprihatinan konflik beragama di hall Srijaya Jl Mayjen Sungkono Surabaya, Selasa malam (8/2).

Massa dari berbagai ormas agama se Jatim tersebut,  melakukan do'a bersama dan perenungan terhadap konflik beragama di Pandeglang Banten dan Temanggung Jawa Tengah.  Kegiatan ini di hadiri langsung Gubenur Jatim Soekarwo dan Kapolda Jatim Irjen Pol. Badrodin Haiti, serta sejumlah pejabat tinggi di Jatim.

"Kita sesama manusia di dunia harus saling tolong menolong satu sama lain. Maju di depan bela negara tercinta Indonesia," teriak Pembina FSP Yon Sutomo.

Di lokasi acara berlangsung hikmat dalam kebhinekahan. (qt/ara)

Pemuda : Pijat Refleksi Juga Kerja

Pemuda ialah manusia yang secara umur sedang berada pada masa yang paling produktif. Itu sebabnya mengapa banyak orang mengatakan bahwa sekelompok pemuda yang kreatif, pekerja keras dan cerdas, dapat mengantarkan suatu Negara menjadi Negara yang maju.

Oleh karena itu, pemerintah sudah semestinya ikut mendukung, membina serta mengarahkan usaha-usaha para generasi muda yang sedang belajar mengembangkan diri untuk menjadi generasi yang lebih baik, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi kemajuan Negara ini.

Seperti proses kehidupan yang dialami oleh sekolompok anak muda yang berprofesi sebagai pijat refleksi di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya. Andi dan ke sepuluh rekan lainnya mampu melepaskan diri dari ketergantungan terhadap lingkungan, khususnya orang tua.

Mata pencaharian sebagai pemijat refleksi, kata Abdi, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat (pelanggan). Bahkan ia dan rekannya mendapatkan banyak pelajaran, mengenai bagaimana mengembangkan diri untuk menjadi generasi muda yang diharapkan Negara.

"Susahnya mencari pekerjaan saat ini, tapi tidak mematahkan semangat kami mas. Kami terus berpikir, pekerjaan apa yang mau kami lakukan. Akhirnya kami putuskan menjadi pemijat refleksi, dan yakin suatu saat mendapatkan pekerjaan yang lebih baik" ujar Andi, Selasa (8/2).  (ara)

Pinjam Uang Koperasi Untuk Gaji Hakim Ad hoc

Pengadilan Negeri Surabaya terpaksa meminjamkan dana koperasi untuk membayar gaji enam hakim ad hoc pengadilan tindak pidana tipikor Surabaya karena dana dari kementerian keuangan belum turun.

Wakil Ketua Komisi Yudicial RI Imam Anshory mengatakan Mahkamah agung dan komisi yudicial sudah memperjuangkan hak-hak normatif para hakim adhoc atau hakim kontrak tersebut, seperti tunjangan kehormatan, tunjangan perumahan tunjangan transport, uang sidang, jaminan kesehatan, asuransi dan remunerasi. Namun hingga hari ini, menkue belum memberi sinyalemen positif.

"Sebetulnya hal tersebut tidak menjadi masalah. Namun MA dan KY akan mencoba mencari solusi agar mereka tetap mendapatkan hak-hak mereka." Ujar Anshory kepada wartawan usai menerima penjelasan tertutup dari Ketua Pengadilan Surabaya Heru Purnomo dan para hakim tipikor di pengadilan tipikor Pengadilan Negeri surabaya Selasa siang ini (8/2).

Hak-hak normatif yang belum diterima para hakim tipikor antara lain tunjangan kehormatan masing-masing hakim Rp.13 juta, tunjangan perumahan Rp.100 juta untuk 6 hakim dan uang sidang Rp. 300 ribu.  Sementara itu, Ketua PN Surabaya Heru Purnomo menolak membeberkan besar dana koperasi yang digunakan untuk membayar gaji hakim ad hoc. Namun menurutnya kebutuhan para hakim ad hoc terpenuhi dan diharapkan pada Februari mendatang, dana dari Kemenkeu turun sehingga tidak membebani PN Surabaya. (ara)