Jumat, 11 Februari 2011

Kisah Seorang Anak Sekolah Penjual Lumpia

Sore hari setiap biasa terlihat seorang anak yang mempunyai nama Irwansyah sibuk menjajakan lumpia di kawasan Taman Bungkul Surabaya. Ia mulai menjualnya setelah pulang sekolah.

Irwansyah yang masih duduk di bangku sekolah dasar SDN Wonorejo 6 Surabaya, termasuk anak yang rajin membantu siapapun dalam hal kebaikan. Ia juga termasuk anak yang rajin dan pandai di sekolahnya. Usai pulang sekolah sekitar pukul 12.30 wib, Irwansyah lekas-lekas pulang, karena ia harus membantu ibunya untuk menjajakan dagangannya.

Untuk menuju ke Taman Bungkul, ia harus rela berjalan dan memikul dagangannya sejauh 3 kilometer. Sesampainya di Taman Bungkul, ia mulai datangi satu per satu pengunjung disana. Guna menarik perhatian banyak orang, terkadang Irwansyah sambil berteriak.

"Lumpia-lumpia, masih hangat". Om ambil tiga bungkus ya,” ujar Irwansyah, Kamis malam (10/2).

Dengan berjualan di Taman Bungkul, ia yakin dagangannya akan terjual habis dengan membawa uang ke rumah sebanyak Rp.15 ribu sampai Rp.20 ribu. Uang hasil penjualan lumpia, sedikit demi sedikit dikumpulkannya kemudian dipergunakan untuk biaya sekolahnya. Ia senang bisa membantu ayahnya yang sehari-harinya hanya sebagai kuli bangunan.

Meski penglihatan anak dari Sahroni dan Meliana ini masih terganggu akibat pernah mengidap tumor mata sebelah kiri, namun ia pantang pulang sebelum dagangannya habis.

Semangat pantang menyerah yang telah tertanam di hatinya walau kondisi ekonomi keluarganya pas-pasan, membuat Irwansyah terus berjuang untuk tetap bersekolah demi menyongsong masa depan yang indah nantinya. (ara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar