Sebagian kaum muda menganggap traditional batik fashion design kuno, kaku, dan lebih cocok untuk orang tua. Busana atau fashion batik hanya dikenakan mereka saat hajatan atau acara formal, belum ditempatkan sebagai pakaian sehari- hari. Itu pun sebagian orang lebih menyukai batik pekalongan.
Ketua Himpunan Ratna Busana Jawa Timur, Bherna Slamet Poernomo mengatakan sehelai batik akan mampu bercerita tentang dari jaman mana ia berasal, siapa pembuatnya hingga bagaimana situasi di kala itu. Keberadaan batik yang semakin membooming dewasa ini ternyata berdampak pula pada perilaku anak muda Indonesia.
"Dibeberapa tempat nongkrong atau tempat gaul seperti mall, sering kita melihat sekumpulan anak muda yang sudah akrab dengan pakaian batik, tapi tentu saja batik dengan sentuhan modern. "ujar Bherna di sela-sela pagelaran Busana Tradisional Jawa dan Pameran Batik Tulis Tua di Empire Palace Surabaya Rabu (9/2).
Bherna berharap, produksi batik-batik saat ini, mampu membaca keinginan orang-orang muda dan memadukannya dengan peninggalan budaya batik. (ara)
Ketua Himpunan Ratna Busana Jawa Timur, Bherna Slamet Poernomo mengatakan sehelai batik akan mampu bercerita tentang dari jaman mana ia berasal, siapa pembuatnya hingga bagaimana situasi di kala itu. Keberadaan batik yang semakin membooming dewasa ini ternyata berdampak pula pada perilaku anak muda Indonesia.
"Dibeberapa tempat nongkrong atau tempat gaul seperti mall, sering kita melihat sekumpulan anak muda yang sudah akrab dengan pakaian batik, tapi tentu saja batik dengan sentuhan modern. "ujar Bherna di sela-sela pagelaran Busana Tradisional Jawa dan Pameran Batik Tulis Tua di Empire Palace Surabaya Rabu (9/2).
Bherna berharap, produksi batik-batik saat ini, mampu membaca keinginan orang-orang muda dan memadukannya dengan peninggalan budaya batik. (ara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar