Eksistensi pers pada saat ini inilai sudah tidak bisa diharap lagi sebagai alat kontrol kristis. Sebab dia sekerang merupakan salah satu sektor komoditi industri yang diorientasikan untuk mengakumulasi profit.
Boleh jadi kita kecewa, karena mind set pemilik media sekarang sudah berbeda. Mind set bisnis yang ada di kepala para pemilik media, bahwa investasi yang ditanam di bisnis media, harus bisa mendatangkan untung.
Kenyataannya, kini banyak tokoh politik yang berkecimpung dalam bisnis ini. Kepentingannya jelas, selain berharap bisa menangguk juga membawa kepentingan lain.
Ketika pers sudah tidak bisa menjalani peran seperti yang diharapkan masyarakat, kondisi ini justru memicu kreativitas masyarakat uintuk dapat menyeruarakan kehendaknya.
Sebagai contoh bagaimana dahsyatnya kreativitas masyarakat, yakni mencuatnya kasus perseteruan antara Prita Mulyasari versus RS Omni, atau perseteruan antara Cicak dan Buaya yang pada akhirnya mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil sikap.
Manakala pada akhirnya pernyataan-pernyataan masyarakat melalui jejaring sosial facebook dan twitter dijadikan sebagai sumber berita dan dilansir oleh media massa.
Dengan memanfaatkan fasilitas internet, maka masyarakat bisa menginformasikan segala yang dianggap penting untuk diketahui orang banyak. Kemampuan inilah yang biasa disebut sebagai citizen journalism.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar